Perhitungan bunga bank, antara bunga efektif dengan bunga flat
Banyak sekali pertanyaan mengenai perhitungan bunga bank untuk perumahan.
Banyak sekali pertanyaan mengenai perhitungan bunga bank untuk perumahan.
Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan, apa bedanya bunga flat dan bunga efektif? Murah mana?
Biar gak penasaran, worldprorealty coba bagikan artikel dari
www.cekaja.com/info/sistem-bunga-bank-yang-wajib-anda-kenali/
www.cekaja.com/info/sistem-bunga-bank-yang-wajib-anda-kenali/
Bunga Flat dan Bunga Efektif, Apa Bedanya?
Meminjam uang ke bank atau lembaga keuangan memang akan selalu
dibebani bunga. Karena itu, sebelum Anda menyetujui atau tertarik
meminjam uang di bank, satu hal yang wajib Anda lakukan adalah mengenali
beberapa sistem dari bunga bank. Apa saja?
Berdasarkan perhitungannya:
-
Sistem bunga flat
Bunga flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang
besarannya mengacu pada pokok utang awal. Biasanya, suku bunga ini
diterapkan untuk kredit barang konsumsi atau KTA (Kredit Tanpa Agunan). Dalam sistem bunga flat ini porsi dan pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya, Anda mengajukan pinjaman sebesar Rp120 juta, bunga flat 5% pertahun dan tenor pinjaman 3 tahun.
Maka perhitungannya akan menjadi:
(Rp120 juta + (Rp120 juta X 5% X 3)0 / 36 bulan = Rp3.833.334
Jadi, angsuran Anda perbulan adalah Rp3.833.334
-
Sistem bunga efektif
Sistem bunga efektif adalah kebalikan dari sistem bunga flat,
yaitu porsi bunga dihitung berdasarkan pokok utang tersisa. Maka, porsi
bunga dan pokok dalam angsuran tiap bulan akan berbeda, meski besar
angsuran per bulan tetap sama. Sistem bunga ini biasanya diterapkan pada
produk KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit investasi.
Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan semakin mengecil. Karena bunganya yang dibayar mengecil, maka angsuran per bulan akan semakin menurun dari waktu ke waktu. Angsuran bulan kedua lebih kecil daripada angsuran bulan pertama, begitu seterusnya.
Misal, anda berhutang Rp 100.000.000,- dengan bunga efektif 12% per tahun, dan cicilan pokok Rp 10.000.000,- per bulan. Maka:
Bulan ke-1 bunganya 1% x Rp 100.000.000,- = Rp 1.000.000,-
Bulan ke-2 bunganya 1% x Rp 90.000.000,- = Rp 900.000,-
Bulan ke-3 bunganya 1% x Rp 80.000.000,- = Rp 800.000,-
dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar